27 April 2012

EXPLORASI KONSEP DAN SPESIFIKASI PERSYARATAN

Tahap Eksplorasi Konsep

Langkah awal dalam ekplorasi konsep harus meliputi sebagai berikut :
 Masalah yang dipecahkan dengan sistem baru harus dinyatakan secara tepat
 Sistem yang dipakai harus diteliti dan dinyatakan dengan jelas, misalnya mungkin ada batasan-batasan pada sumber perhitungan.
 Tujuan sistem dan proyek harus ditentukan.  Tujuan proyek sistem meliputi suatu keuntungan yang diinginkan pada organisasi, seperti meningkatkan produktivitas, atau pengalaman pengembangan sistem.
 Feature-featur dan fungsi-fungsi dari sistem baru harus diset pada tingkat tinggi dari biasanya.

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam menentukan apakah suatu sistem harus dibuat, antara lain :
 Apakah masalah yang dipecahkan dengan sistem baru tersebut penting.
 Apakah masalah yang dipecahkan dengan software sering dipakai ?
 Apakah populasi pemakai yang potensial terhadap sistem baru cukup besar?
 Apakah sistem yang otomatis tersebut dapat menyediakan bentuk pemecahan masalah yang lebih baik?

Dokumen Dalam Eksplorasi Konsep

Merupakan dokumen yang menyimpan penemuan-penemuan dalam eksplorasi konsep.
Dokumen ini menyajikan bahan masukan dalam tahap spesifikasi persyaratan dan suatu perputaran kehidupan.

Tahap Spesifikasi Persyaratan

Hal penting yang ada dalam penentuan penempatan persyaratan  adalah bahwa persyaratan tersebut menerangkan “apakah” suatu sistem bekerja bukannya “bagaimana” sistem tersebut bekerja.

Dokumentasi Persyaratan

Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai persetujuan antara developer dan klien, persyaratan tersebut bagi developer sebagai patokan apa yang akan disampaikan  dan bagi klien adalah apa yang akan diharapkan.
Dokumen ini berisi informasi mengenai :
 Pengenalan produk
 Pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan lingkungan sistem
 Spesifikasi antar muka pemakai (user interface spesification)
 Persyaratan fungsional dari operasi dan transformasi data
 Persyaratan data base dan antar muka eksternal
 Penanganan kesalahan
 Peningkatan dan perubahan yang dapat diramalkan
 Implementasi rancangan, petunjuk dan panduan pengujian
 Ringkasan dari teknik rekayasa peragkat lunak.

Prototipe Dalam Tahap Pengembangan Sistem

 Prototipe adalah implementasi dari produk software yang secara typical fungsional dibatasi, reliablitas (tingkat kebenaran) rendah, miskin tampilan dan kurang ketegasan. Prototipe sering dikembangkan secara cepat dalam bahasa tingkat tinggi tanpa memperhatikan kebenaran dan ketegasan dsb. 
 Kadang-kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan umum software tanpa detil input, proses atau detil output. Di lain waktu mungkin dimana tim pembangun (developer) tidak yakin terhadap efisiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user interface. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototyping sangat membantu proses pembangunan software.

Proses pada model prototyping yang digambarkan  sebagai berikut:

 Pengumpulan Kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan 
 Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.
 Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. 
Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan. Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developer dan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype , membantu mendapatkan kebutuhan detil lebih baik.

Prototipe mempunyai 2 tujuan utama :
1. Untuk membantu pengembangan persyaratan jika tidak dapat ditentukan dengan mudah.
2. Untuk mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer dan user potensial.

Keuntungan dari prototipe :
1. Kesalahpahaman antara system developer dan sistem user dapat diientifikasidan dibetulkan.
2. Prototpe yang sedang bekerja mungkin sangat berguna dalam suatu pembuktian manajemen dimana suatu proyek adalah fisibel (layak) sehingga menjamin kelangsungan dukungan.

Kelemahan prototipe:
1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya. 
2. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

Format Laporan Kebutuhan Perangkat Lunak

1. Pendahuluan
Menjelaskan proyek yang akan dibuat, manfaat yang diberikan dari proyek ini bagi masyarakat luas/tertentu.

2. Rumusan masalah
Apa yang menjadi inti dari masalah yang akan dipecahkan atau apa yang menjadi tantangan bagi proyek ini, misalnya bagaimana aplikasi ini akan menjadi sumber informasi bagi….. dalam hal… dan mampu menjangkau…..

3. Spesifikasi sistem
Uraian kemampuan aplikasi yang akan dibangun secara rinci sehingga bisa menggambarkan nilai tambah dan pentingnya aplikasi yang dibangun.

4. Kebutuhan sistem
Menjelaskan kebutuhan sistem baik software atau hardware yang diperlukan.

5. Jadwal Pembangunan Sistem
Buatlah time table yang mewakili jadwal kerja kelompok dalam menyelesaikan pembangunan aplikasi.

6. Tim Pembangun
Daftar nama anggota tim dan tugas/tanggung jawab masing masing anggota



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Copyright@2015 999 Blog || Designed ByBlogger Templates-Blogger